Menurut perkiraan terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, pasar tenaga kerja AS diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,4% per tahun hingga tahun 2033, kurang dari sepertiga tingkat pertumbuhan dekade sebelumnya.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis Kamis bahwa 6,7 juta pekerjaan akan bertambah selama dekade ini setiap tahunnya, atau sekitar 55.000 pekerjaan per bulan.
Penyebab utamanya adalah melambatnya pertumbuhan populasi. Biro Statistik Tenaga Kerja AS memperkirakan bahwa pada tahun 2033, “populasi yang tidak dilembagakan” (yang tidak termasuk kategori seperti tahanan atau anggota dinas militer) akan meningkat sebesar 16,4 juta orang. Biro ini telah membuat perkiraan sejak mulai mengeluarkan data pada tahun 1948.
Salah satu dampak perlambatan ekonomi adalah jumlah penduduk lanjut usia yang lebih besar. Karena masyarakat Amerika cenderung tidak bekerja, tingkat partisipasi angkatan kerja secara keseluruhan diperkirakan akan menurun sekitar 1,4 poin persentase selama dekade ini, menjadi 61,2%, dengan penurunan baik pada laki-laki maupun perempuan.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengatakan populasi yang menua dan “peningkatan prevalensi penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes” diperkirakan akan mendorong pertumbuhan lapangan kerja di industri layanan kesehatan dan bantuan sosial.
Pada saat yang sama, penurunan jumlah kelompok usia muda, termasuk anak usia sekolah, diperkirakan akan mengurangi permintaan terhadap pekerjaan di bidang pendidikan.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS juga memperkirakan bahwa lapangan kerja ritel akan menurun sebesar 0,2% per tahun, didorong oleh kemajuan teknologi dan penyebaran e-commerce. Sistem otomatis, termasuk kecerdasan buatan, diperkirakan akan mengurangi lapangan kerja bagi staf pendukung kantor dan administratif.