Apakah Anda menikmati membaca kisah-kisah menakjubkan dari Firman Tuhan? Oh, betapa menyenangkannya menjalani hari-hari yang hujan, bersalju, tenang, dan tinggal di rumah tanpa tuntutan atau tenggat waktu yang menyita waktu Anda! Ada sesuatu yang luar biasa dalam membaca cerita dari Firman Tuhan.
Lukas pasal 9 dalam Perjanjian Baru menceritakan sebuah kisah tentang bagaimana bersama-sama kita dapat mencapai hal-hal besar bagi Kerajaan Allah seiring kita bergerak maju. Hal ini juga memperingatkan bahwa tidak seorang pun yang siap membajak dan menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah. Membaca buletin lama dengan cerita serupa memicu semangat kuat dalam diri saya untuk membagikannya lagi.
Dalam Lukas 9, Yesus memberi murid-muridnya kuasa dan otoritas atas semua setan dan kuasa untuk menyembuhkan penyakit. Dia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang sakit. Ia memberi tahu mereka untuk tidak membawa apa pun, dan jika rumah mereka tidak dapat menampungnya, mereka harus mengibaskan debu di kaki mereka dan terus mengabar serta menyembuhkan orang-orang di kota.
Dalam pasal ini, Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk menyuruh 5.000 orang duduk dalam kelompok yang terdiri dari 50 orang. Dia kemudian memandang ke surga dengan lima roti dan dua ikan (makan siang anak kecil itu), memberkatinya, dan memberikan makanan itu kepada murid-muridnya untuk dibagikan kepada banyak orang yang kelaparan. Setelah kenyang, murid-murid mengumpulkan dua belas bakul sisa makanan. Oh, betapa indahnya hari ketika Yesus memberi makan domba-dombanya dan melihat mukjizat di antara mereka.
Yesus sedang berdoa dan murid-muridnya bersamanya. Yesus bertanya kepada mereka, “Siapa yang mengatakan orang-orang ini?” Mereka memberikan banyak jawaban, namun Petrus menjawab, “Kristus dari Allah”! Yesus mengatakan kepada mereka untuk tidak memberi tahu siapa pun, tetapi bahwa Dia akan menderita banyak hal, ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, dan dibunuh, dan bangkit kembali pada hari ketiga. Dalam ayat 23, cerita berlanjut ketika Yesus berkata: “Setiap orang yang mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Sebab siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; menyelamatkan nyawa juga akan menyelamatkan nyawa.
Bab ini penuh dengan pesan-pesan kuat yang Yesus sampaikan untuk mempersiapkan para pengikut-Nya yang akan mengambil tanggung jawab untuk melanjutkan kisah kasih Allah dan menyebarkan Injil ke seluruh negeri. Suatu hari, ketika mereka sedang berjalan, salah satu orang yang dikasihi-Nya berkata, “Tuhan, aku akan mengikutimu kemanapun kamu pergi.” Yesus berkata, “Rubah mempunyai sarang, dan burung di udara mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia Di sana tidak ada tempat untuk meletakkan kepalamu.” Kemudian dia berkata kepada orang yang lain, “Ikutlah aku.” Namun dia berkata, “Tuhan, biarkan aku pergi dulu;
Kuburkan ayahku. Yesus berkata kepadanya, “Orang mati boleh menguburkan orang matinya, tetapi pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah.”
Yang lain juga berkata, “Tuhan, aku ingin mengikuti Engkau, tetapi izinkan aku pergi dulu dan mengucapkan selamat tinggal kepada keluargaku.” Yesus berkata kepadanya, “Tidak seorang pun yang siap membajak dan menoleh ke belakang, layak masuk kerajaan Allah.” Yesus berkata kepadanya. Berpindah dari desa ke desa bersama para pengikutnya, ketiga orang ini tidak berusaha untuk bergabung dengan kelompok Yesus. Ketika Yesus mengungkapkan harga yang harus dibayar untuk mengikuti Dia, mereka menyadari harga yang harus dibayar terlalu mahal. Kata-katanya benar adanya saat ini karena banyak orang ingin mengikuti tetapi melihat kembali keinginan hati mereka membawa mereka menjauh dari Kristus. Kisah dalam Lukas 9 ini mengingatkan kita bahwa kita sering berpegang pada masa lalu. Bagaimana masa lalu kita membentuk kita sangat berkaitan dengan siapa diri kita. Namun, ketika kita berpegang teguh pada masa lalu sehingga menghalangi rencana Tuhan bagi hidup kita saat ini dan di masa depan… Dia akan mengatakan kepada kita apa yang Dia lakukan terhadap ketiga orang ini… “Kamu tidak layak untuk Kerajaan Tuhan”!
Meskipun kita dipanggil untuk berpegang pada hal-hal seperti kebenaran alkitabiah dan etika Kristen, kita harus mengubah pola pikir kita untuk berpegang pada “masa lalu yang indah” atau cara-cara masa lalu, yang dapat menghambat pertumbuhan gereja kita dan menghentikan hal-hal yang berharga. rencana Yesus untuk para Pengikutnya yang setia mempersiapkan diri.
Yesus selalu bersedia untuk membawa kita pulang “di saat-saat seperti ini” dan marilah kita, sebagai pengikut-Nya, mengambil bajak dan menantikannya! Marilah kita dengan penuh dosa menabur benih Firman dan Jalan-Nya, membagikan kasih-Nya, menyanyikan lagu-lagu-Nya, dan mengajar dunia untuk bernyanyi dalam harmoni yang sempurna… “Yesus, Yesus, betapa kami mencintaimu, betapa agungnya Tuhan kami,” di tempat ini di bagian tenggara Carolina Utara kita menyebutnya rumah yang manis… ada cukup cinta untuk semua orang dan Roh Kudus hidup selama kita tetap bersatu, bergerak maju dalam iman, mengambil bajak… dan tidak pernah melihat ke belakang!